Suatu waktu aku terlambat pergi kerja karena pagi-pagi ada sebuah insiden di rumah. Insiden kecil si sebenarnya. Namun bagiku, insiden itu cukup membuat badanku pegel semua.
Ya, untuk yang ke dua kalinya ada kucing kencing sembarangan, tepat di atas atap kamarku. Mungkinkah atap kamarku sudah diresmikan menjadi toilet mereka?
Parahnya, karena atap kamarku berupa papan kayu yang ditata berjejer, jadi urin kucing itu merembes melewati sela-sela antar papan kayu satu dengan papan kayu yang lain, sehingga pada akhirnya ngucurlah urin itu ke bawah. Ya, ke kamarku. Jadi serasa hujan tapi bau pesing. Dengan begitu, maka tambahlah pekerjaanku di pagi hari, yaitu ngepel kamar, menyucikan semua benda yang terkena kucuran urin itu.
Sampai di kantor, aku ceritakan alasan keterlambatanku itu kepada teman-teman.
Salah satu temanku menanggapi ceritaku. Katanya, "Wah, bakal dapat rejeki tuh. Positif thinking aja mbak, walaupun kita mengalami insiden yang tidak mengenakkan tapi berpikir positif aja."
Aku pikir dengan serius omongannya. Hmmmm, benar juga. Apa pun yang terjadi kepada kita, walaupun itu musibah sekalipun, kita harus tetap berpikir positif.
Aku jadi teringat tentang postingan yang dishare temanku di media sosial. Kiranya seperti ini.
Jagalah pikiranmu karena akan menjadi perkataanmu.
Jagalah perkataanmu karena akan menjadi perbuatanmu.
Jagalah perbuatanmu karena akan menjadi kebiasaanmu.
Jagalah kebiasaanmu karena akan membentuk karaktermu.
Jagalah karaktermu karena akan membentuk nasibmu.
Jadi nasibmu berawal dr pikiranmu.
Jadi nasibmu berawal dr pikiranmu.
Maka dari itu, mari kita selalu berpositif thinking, berpikir positif.
Baik terhadap diri sendiri, orang lain, alam, makhluk lain, apalagi kepada Tuhan.
No comments:
Post a Comment