Tuesday 11 June 2013

Contoh Isi Proposal Skripsi



CONTOH ISI PROPOSAL SKRIPSI
 JUDUL:   PEMENUHAN ASI TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK (KAJIAN AYAT AL QUR’AN SURAT AL BAQARAH: 233)

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini jarang kita jumpai para ibu yang menyusui anaknya genap selama dua tahun. Kebanyakan dari para ibu sudah menyapih (menghentikan masa penyusuan ASI) anaknya sebelum anaknya genap berumur dua tahun. Mereka lebih memilih memberikan susu sapi atau susu instant lain untuk mencukupi asupan gizi balitanya. Entah karena alasan kesibukan sang ibu atau malah karena
sudah ada susulan janin dalam rahim ibu yang membuat tidak ada kemungkinan lagi bagi ibu untuk menyusui balitanya dengan ASInya.
Dengan apa yang telah para ibu pilih untuk memberikan asupan pada balitanya tersebut, apakah para ibu tidak memperhatikan tujuan dan manfaat pemberian ASI terhadap balita?
Padahal anjuran untuk menyusui anak (dengan ASI) selama sekurang-kurangnya dua tahun telah difirmankan oleh Allah swt yang tertera dalam kitab pedoman hidup umat Islam, Al Qur’an, pada surat Al Baqarah ayat 233, sebagai berikut:
ßNºt$Î!ºuqø9$#ur z`÷èÅÊöãƒ £`èdy»s9÷rr& Èû÷,s!öqym Èû÷ün=ÏB%x. ( ô`yJÏ9 yŠ#ur& br& ¨LÉêムsptã$|ʧ9$# 4 .... ÇËÌÌÈ  
Artinya: Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.[1]

Walaupun dalam firmanNya Allah swt tidak mewajibkan para ibu untuk menyusui anaknya selama dua tahun penuh dan bahkan memperbolehkan menyusukan anaknya kepada orang lain, akan tetapi dalam ayat tersebut juga disebutkan bahwa kesempurnaan menyusui anak (dengan ASI) itu selama dua tahun penuh.
Selain anjuran dalam firman Allah swt tersebut di atas, dalam ilmu kesehatan dan psikologi juga telah dirumuskan bahwa menyusui anak selama dua tahun memiliki manfaat tersendiri dibandingkan dengan menyusui anak selama kurang dari dua tahun.
Dalam ilmu kesehatan, salah satu manfaat pemberian ASI kepada anak sampai dua tahun secara baik dan benar dapat memberikan kekebalan tubuh kepada anak secara alami.[2]
Sedangkan dari aspek psikologi, pemberian ASI dapat membantu anak untuk memulai kehidupan dan mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun sosial yang lebih baik.[3]
Dari situ kita bisa melihat bahwa ada keterkaitan antara firman Allah swt dengan tinjauan kesehatan dan psikologi tentang anjuran menyusui selama sekurang-kurangnya dua tahun tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, penulis terinspirasi untuk meneliti efektivitas masa menyusui selama sekurang-kurangnya dua tahun terhadap pembentukan jati diri anak melalui cara mengaitkan perspektif Islam dari kandungan surat Al Baqarah ayat 233 dengan tinjauan kesehatan dan psikologis yang akan dituangkan dalam skripsi berjudul “Pemenuhan ASI Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak (Kajian Ayat Al Qur’an Surat Al Baqarah: 233)”

B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Untuk mendapatkan jawaban yang jelas, penulis membatasi diri dalam mengkaji judul yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi masalah sebagai berikut.
1.      Mengapa pada zaman sekarang para ibu banyak yang tidak menyusui anaknya sampai anaknya genap berusia dua tahun padahal Allah telah berfirman bahwa menyusui anak sampai genap berusia dua tahun itu lebih sempurna?
2.      Apa saja kandungan yang ada di dalam ASI yang sangat bermanfaat dan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh bayi?
3.      Bagaimana hubungan antara pemberian ASI terhadap pembentukan kepribadian anak?
4.      Bagaimana kandungan tersirat dari isi ayat 233 Al Qur’an surat Al Baqarah?

C.    PENEGASAN ISTILAH
Untuk menghindari kesalahpahaman pengertian terhadap judul di atas, maka penulis berusaha menjelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul tersebut, sebagai berikut.

1.      Pemenuhan
Pemenuhan berarti proses, cara, dan perbuatan memenuhi.
2.      ASI
ASI merupakan singkatan dari Air Susu Ibu. ASI diciptakan sebagai asupan yang paling sempurna untuk bayi, terutama setelah melahirkan karena ASI mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh bayi yang tidak terdapat di dalam nutrisi lainnya. ASI juga akan memberikan kekebalan (imun) kepada bayi.[4]
3.      Pembentukan
Pembentukan adalah proses, cara, perbuatan membentuk.[5]
4.      Kepribadian
Kepribadian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain.[6]
5.      Al Qur’an Surah Al Baqarah: 233
Surat Al Baqarah ayat 233 adalah sebuah ayat dalam kitab Al Qur’an juz 2 yang berisi tentang hukum susuan bagi orang tua untuk anaknya.

D.    PERUMUSAN MASALAH
Untuk memudahkan penulis dalam menyusun pembahasan dalam skripsi ini, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1.      Bagaimana pengaruh pemenuhan ASI terhadap pembentukan kepribadian anak?
2.      Bagaimana efektivitas pemenuhan ASI menurut perspektif Islam sesuai Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 233?

E.     TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pemenuhan ASI terhadap pembentukan kepribadian anak.
2.      Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pemenuhan ASI menurut perspektif Islam sesuai Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 233.

F.     MANFAAT PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
1.      Secara Teoritis
a.       Diharapkan dapat dijadikan informasi mengenai efektivitas masa menyusui selama sekurang-kurangnya dua tahun terhadap pembentukan jati diri anak.
b.      Penelitian ini bermanfaat menambah ilmu pengetahuan, khususnya tentang adanya keterkaitan antara firman Allah swt dalam kitab suci Al Qur’an dengan ilmu kesehatan dan psikologi.
2.      Secara Praktis
a.       Sebagai khasanah keilmuan dan menambah referensi, baik bagi penulis maupun bagi pembaca, khususnya bagi para ibu, dapat menambah wawasan pengetahuan tentang efektivitas masa menyusui selama sekurang-kurangnya dua tahun terhadap pembentukan jati diri anak, sehingga bagi kaum wanita nantinya dapat termotivasi untuk memilih sesuatu yang lebih baik dan lebih bermanfaat, lebih-lebih sesuatu yang telah dianjurkan oleh Allah swt untuk menyusui bayinya secara sempurna selama sekurang-kurangnya dua tahun.
b.      Sebagai acuan pelaksanaan penelitian sejenis pada waktu yang akan datang.

G.    KAJIAN TEORI
1.      Pemberian ASI kepada bayi
Dalam ilmu kesehatan, pemberian ASI kepada bayi biasa disebut dengan laktasi. Akan tetapi laktasi bukan hanya berarti proses pemberian ASI kepada bayi, laktasi merupakan keseluruhan proses menyusui, mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak berumur dua tahun secara baik dan benar.
Menyusui bayi adalah tindakan yang sangat baik dilakukan oleh para ibu dalam memberi gizi sekaligus kasih sayang. Bahkan, ilmu kesehatan modern sekalipun telah menegaskan bahwa susu yang paling aman, sehat, mudah, serta baik untuk bayi adalah air susu ibu (ASI). Keberadaan ASI bagi bayi tidak hanya sebagai makanan tetapi juga merupakan obat karena di dalam ASI terkandung zat alamiah untuk kekebalan tubuh bayi, sehingga bisa membekali bayi dalam menghadapi serangan penyakit.[7]
Dalam literatur lain juga disebutkan bahwa dengan kandungan ASI yang penuh gizi, ASI dapat bermanfaat bagi kesehatan bayi, di antaranya adalah sebagai berikut.
a.       ASI dapat melindungi bayi dari infeksi karena dapat dipastikan bahwa ASI bersih dan bebas dari bakteri; ASI mengandung antibodi (zat kekebalan tubuh) imunoglobulin terhadap banyak infeksi; ASI mengandung sel darah putih (leukosit) hidup yang membantu memerangi infeksi; ASI mengandung zat faktor bifidus yang membantu bakteri Lactobacillus bifidus tumbuh dalam usus halus bayi yang bakteri tersebut dapat mencegah bakteri berbahaya lainnya tumbuh dan menyebabkan diare; ASI juga mengandung laktoferin yang mengikat zat besi dan dapat mencegah pertumbuhan beberapa bakteri berbahaya yang membutuhka zat besi.[8]
b.      ASI mengandung enzim lipase yang mecerna lemak sehingga ASI lebih cepat dan mudah dicerna, dan bayi terhindar dari sembelit.[9]

Selain menjadi asupan yang paling sempurna bagi bayi, dengan menyusui bayi, maka bayi akan merasa tenang, tentram, dan terlindungi karena terdapat hubungan mental-emosional antara bayi dengan ibunya. Apalagi saat menyusui, ibu sambil membelai, bersenandung, ataupun berdzikir dan berdoa. Karena dengan demikian bayi akan memperoleh security feeling dan basic trust dari seorang ibu, yaitu kondisi yang sangat vital bagi perkembangan jiwa bayi kelak di kemudian hari. Reaksi psikologis akan berbeda manakala seorang ibu dalam menyusui bayinya itu dengan rasa jengkel, marah, serta tidak ikhlas, maka bayi pun akan rewel, menangis, serta menolak untuk menyusu. Jadi, kondisi mental-emosional ibu sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa bayi.[10]

2.      Pembentukan Kepribadian Anak
Perkembangan atau pembentukan kepribadian anak tidaklah terjadi dengan begitu saja, melainkan merupakan perpaduan (interaksi) antara faktor-faktor konstitusi biologi, psiko-edukatif, psiko-sosial, dan spiritual. Peran orang tua amat penting pada faktor ini. Anak akan tumbuh kembang dengan baik dan memiliki kepribadian yang matang apabila ia diasuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sehat dan bahagia.[11]
Khususnya untuk anak usia 0-2 tahun, salah satu cara mengasuh dalam rangka pembentukan kepribadian anak tersebut adalah dengan menyusuinya sampai anak genap berusia dua tahun. Hal ini dikarenakan dalam proses menyusui terdapat hubungan mental-emosional yang baik antara ibu dan anak, serta ibu dapat memberikan ketentraman dan rasa aman terhadap anak, sehingga anak dapat merasakan hidup di dalam keluarga yang bahagia dan memiliki tubuh sehat melalui kandungan gizi dalam ASI.

3.      Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 233 tentang ASI
Masa menyusui yang sempurna selama dua tahun dalam perspektif Islam di sini berdasarkan sumber dari sebuah ayat Al Qur’an yang merupakan pedoman hidup bagi umat Islam. Ayat tersebut adalah ayat ke 233 dari surat Al Baqarah, yang berbunyi:
ßNºt$Î!ºuqø9$#ur z`÷èÅÊöãƒ £`èdy»s9÷rr& Èû÷,s!öqym Èû÷ün=ÏB%x. ( ô`yJÏ9 yŠ#ur& br& ¨LÉêムsptã$|ʧ9$# 4 n?tãur ÏŠqä9öqpRùQ$# ¼ã&s! £`ßgè%øÍ £`åkèEuqó¡Ï.ur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ 4 .... ÇËÌÌÈ  
Artinya: Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.

Diperintahkan kepada kaum ibu, baik yang masih berfungsi sebagai istri maupun yang dalam keadaan tertalak untuk menyusui anak-anak mereka selama dua tahun penuh jika ingin penyusuan yang sempurna. Tetapi dalam kalimat selanjutnya dijelaskan bahwa diperbolehkan menyusui kurang dari masa itu jika kedua orang tua memandang adanya kemaslahatan, dan dalam hal ini, persoalannya diserahkan kepada kebijaksanaan mereka berdua.
Adapun sebab diwajibkannya menyusui anak bagi ibu, karena ASI merupakan susu terbaik, sebagaimana telah diakui oleh para dokter. Bayi yang masih dalam kandungan ditumbuhkan dengan darah ibunya, dan setelah ia lahir, darah tersebut berubah menjadi susu yang merupakan makanan utama bagi bayi, karena ia sudah terpisah dari kandungan ibunya. Hanya ASI yang paling cocok dan paling sesuai dengan perkembangannya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan bahwa ia akan terserang penyakit atau cidera disebabkan oleh ASI, tetapi sebaliknya, ASI akan membuatnya lebih sehat dan lebih baik.
Apabila penyusuan seorang bayi diserahkan kepada perempuan lain karena ibunya berhalangan atau dalam keadaan darurat, maka perempuan tersebut harus diselidiki terlebih dahulu dalam hal kesehatan dan akhlaknya. Sebab, ASI terbuat dari darah, kemudian dihisap oleh bayi dan tumbuh di dalam tubuh bayi menjadi daging dan tulang. Dengan demikian, maka bayi tersebut telah mendapatkan pengaruh dari perempuan yang menyusuinya, baik dalam hal kesehatan maupun karakternya. Bahkan terkadang pengaruh kejiwaan dan kecerdasan akal lebih besar daripada pengaruh yang bersifat jasmaniyah, meskipun pengaruh suara juga dapat membekas pada diri bayi.
Sedangkan hikmah ditetapkannya masa menyusui selama dua tahun ini ialah agar kepentingan bayi benar-benar diperhatikan karena ASI merupakan makanan utama bagi bayi dan ia sangat memerlukan perawatan yang seksama dan tidak mungkin dilakukan oleh orang lain kecuali ibunya sendiri.
Dari tafsir ayat tersebut, telah dijelaskan bahwa orang tua diperbolehkan untuk menyusukan anaknya kepada orang lain apabila sang ibu tidak kuasa menyusui anaknya dan orang tua juga tidak berdosa dan diperbolehkan untuk menyapih penyusuan anaknya sebelum mencapai dua tahun. Akan tetapi di awal ayat juga telah disebutkan bahwa menyusui anak sampai anak genap berusia dua tahun akan lebih sempurna.
Dalam sumber yang lain juga disebutkan bahwa penyusuan memegang peranan yang amat besar dalam mengembangkan fisik, emosi, dan kognisi anak.[12]

H.    METODE PENELITIAN
Dalam penyusunan skripsi nantinya, penulis menggunakan beberapa metode penelitian, baik untuk memperoleh data maupun menganalisis data-data yang telah diperoleh, antara lain:
1.      Jenis Penelitian
Dalam penyusunan skripsi nanti, penulis sepenuhnya menggunakan metode library research atau menggunakan riset kepustakaan. Artinya, penelitian yang mengupayakan penelusuran literatur yang ada dan menelaahnya secara teliti untuk memperoleh sumber-sumber yang berkenaan dengan objek kajian.
2.      Sumber Data
Dalam penulisan skripsi, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, sebagai berikut:
a.       Sumber data primer, yaitu sumber yang memberikan data secara langsung.[13] Dalam kaitannya dengan hal tersebut, sumber data primer yang digunakan oleh penulis adalah kitab tafsir Al Qur’an.
b.      Sumber data sekunder, yaitu sumber yang sifatnya membantu sumber primer yang ada,[14] yang merupakan data penunjang yang dijadikan alat bantu dalam menganalisis permasalahan yang ada. Dalam kaitannya dengan hal ini, sumber sekunder yang penulis gunakan adalah berbagai buku yang relevan dengan judul, juga data dari internet.
3.      Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan skripsi, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, di antaranya:
a.       Buku Kepustakaan (library research)
Pengumpulan data dari buku-buku, baik primer maupun sekunder, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1)      Mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan judul.
2)      Menganalisis data-data yang ada, yang berkaitan dengan materi.
3)      Mengomparasikan data-data yang telah ada.
4)      Memilih dari semua data-data yang telah dikomparasikan.
5)      Mengombinasi data-data yang ada.
6)      Menyimpulkan data-data yang telah terkombinasi.
b.      Penelusuran melalui data online
Penelusuran melalui data online yang dimaksud di sini adalah penelusuran informasi yang berkaitan dengan materi, yang dilakukan melalui dunia maya, yaitu internet. Penulis menggunakan penulusuran melalui dunia maya sebagai salah satu metode pengumpulan data karena dunia maya (internet) dapat membantu menemukan informasi secara up to date.
4.      Metode Analisa Data
Karena skripsi yang akan penulis susun merupakan sebuah kajian literatur, maka penulis menggunakan analisis:
a.       Kualitatif induktif, yaitu metode yang penulis gunakan untuk mengambil suatu kesimpulan dari analisis berbagai literatur dan sumber yang relevan dengan skripsi, dengan cara membaca, menganalisis, dan menyimpulkan data dari yang bersifat umum kepada kesimpulan yang bersifat khusus.
b.      Analisis isi (content analysis), merupakan suatu teknik sistematik untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih. Metode ini dapat dipakai untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, seperti pada surat kabar, buku, film, kitab, peraturan perundang-undangan, dan lain sebagainya.[15]

I.       RANCANGAN DAFTAR ISI SKRIPSI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN NOTA PEMBIMBING
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I          PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Identifikasi Masalah
C.     Penegasan Istilah
D.    Perumusan Masalah
E.     Tujuan Penelitian
F.      Manfaat Penelitian
G.    Metode Penelitian
1.      Jenis Penelitian
2.      Sumber Data
3.      Pengumpulan Data
4.      Metode Analisis Data
H.    Sistematika Penulisan Skripsi
BAB II         PEMENUHAN ASI DAN KEPRIBADIAN ANAK
A.    Air Susu Ibu (ASI)
1.      Pengertian ASI
2.      Kandungan Zat Dalam ASI
3.      Cara Menyusui yang Baik Menurut Kesehatan dan Psikologi
4.      Manfaat Menyusui Menurut Kesehatan dan Psikologi
B.     Kepribadian Anak
1.      Pengertian Kepribadian
2.      Macam-macam Kepribadian Anak
3.      Perkembangan Kepribadian Anak
4.      Pembentukan Kepribadian Anak
BAB III       PEMENUHAN ASI TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK (KAJIAN AYAT AL QUR’AN SURAT AL BAQARAH: 233)
A.    Teks Ayat Al Qur’an Surat Al Baqarah: 233 dan Terjemahannya
B.     Makna Mufrodat dan Tarkib Ayat Al Qur’an Surat Al Baqarah: 233
C.     Asbabun Nuzul Ayat Al Qur’an Surat Al Baqarah: 233
D.    Munasabatul Ayat Al Qur’an Surat Al Baqarah: 233
E.     Pendapat Para Mufasir Tentang Ayat Al Qur’an Surat Al Baqarah: 233
BAB IV       ANALISIS PEMENUHAN ASI TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK MENURUT AYAT AL QUR’AN SURAT AL BAQARAH: 233
A.    Pengaruh Pemenuhan ASI Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak
B.     Efektivitas Pemenuhan ASI Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Berdasarkan Ayat Al Qur’an Surat Al Baqarah: 233
BAB V         PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran-Saran
C.     Kata Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DATAR RIWAYAT HIDUP PENULIS




DAFTAR PUSTAKA

Amirul Hadi, dkk.                                                   Metodologi Penelitian Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 1998.
Anshori Umar Sitanggal, dkk.                                Tafsir Al Maragi (Ahmad Mustafa Al Maragi), CV. Toha Putra, Semarang, 1992.
Dadang Hawari, Prof. Dr. dr. H.                            Al Qur’an (Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan), PT Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1997.
Departemen Agama RI.                                            Al Qur’an dan Tafsirnya, Departemen Agama RI, Jakarta, 2009.
Departemen Agama RI.                                          Mushaf Al Qur’an Terjemah, Al Huda (Kelompok Gema Insani), Depok, 2002.
Eny Retna Ambarwati, dkk.                                   Asuhan Kebidanan “Nifas”, Mitra Cendikia Press, Yogyakarta, 2009.
Gempur Santoso.                                                     Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta, 2007.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.            Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Pertama), Perum Balai Pustaka, Jakarta, 1988.
Jaudah Muhammad Awwad                                   Mendidik Anak Secara Islam, Gema Insani, Jakarta, 2005.
Lexy J Moleong, Prof. dr. M.A.                             Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi), Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008.
Moh Nadzir.                                                            Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988.
M. Suyuthi Ali, Drs. H. M.Ag.                               Metodologi Penelitian Agama, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
M. Deden Ridwan.                                                 Tradisi Baru Penelitian Agama Islam; Tinjauan Antara Disiplin Ilmu, Nuansa, Bandung, 2001.
Pius A Partanto, dkk.                                              Kamus Ilmiah Populer (Edisi Revisi VI), Arkola, Surabaya, 2001.
Rahmat ST.                                                              Konsep Jati Diri Dalam Islam, Wawasan Islam, dari: http://www.motivasi_islami.com/konsep-jati-diri-dalam-islam/ diambil tanggal 29 November 2012.
Saifudin Awar.                                                        Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005.
Suharsimi Arikunto.                                                Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI), Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
Sukman Handali, Dr.                                              Menolong Ibu Menyusui (F. Savange King), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991.
Sumadi Surya Brata.                                               Metodologi Penelitian, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.
Susiati Puspitasari.                                                  Tips Soal ASI dan Menyusui (Jane Chumbley), Erlangga, Jakarta, 2010.
Sutrisno Hadi, M.A.                                                Metodologi Research (Jilid 1), Andi Offset, Yogyakarta, 2001.
S Margono.                                                              Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK, Rineka Cipta, Jakarta, 2007.
Weni Kristiyansari, S.Kep.                                      ASI, Menyusui, & Sadari, Nuha Medika, Yogyakarta, 2009.
Wiji Hidayati, Dra. M.Ag.                                      Psikologi Perkembangan, Teras, Yogyakarta, 2008.
Zaidan Abdul Baqi, Dr.                                          Sukses Keluarga Mendidik Balita, Pena Pundi Aksara, Jakarta, 2005.






[1] Departemen Agama RI, Mushaf Al Qur’an Terjemah, Al Huda (Kelompok Gema Insani), Depok, 2002, hal. 38.
[2] Eny Retna Ambarwati, dkk., Asuhan Kebidanan “Nifas”, Mitra Cendikia Press, Yogyakarta, 2009, hal. 6.
[3] Ibid, hal. 19.
[4] Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Tafsirnya, Departemen Agama RI, Jakarta, 2009, hal. 344.
[5] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Pertama), Perum Balai Pustaka, Jakarta, 1988, hal. 104.
[6] Ibid, hal. 701.
[7] Dr. Zaidan Abdul Baqi, Sukses Keluarga Mendidik Balita, Pena Pundi Aksara, Jakarta, 2005, hal. 141.
[8] Ibid, hal. 24.
[9] Ibid, hal. 24-25.
[10] Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Al Qur’an (Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan), PT Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1997, hal. 201.
[11] Ibid, hal. 214.
[12] Dra. Wiji Hidayati, M.Ag., Psikologi Perkembangan, Teras, Yogyakarta, 2008, hal. 114.
[13] Drs. H. M. Suyuthi Ali, M.Ag., Metodologi Penelitian Agama, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hal. 64.
[14] M. Deden Ridwan, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam; Tinjauan Antara Disiplin Ilmu, Nuansa, Bandung, 2001, hal. 246.
[15] Drs. Amirul Hadi, dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 1998, hal. 175.

1 comment:

  1. Bismillahirrohmanirrohim, ya Allah lancarkanlah saudaraku ini dalam munaqosah skripsi nanti... Aamiin . arin sukses ya ^_^

    ReplyDelete